Tuesday, January 8, 2019

CAHAYA SESAT

Karya: Gabriela Sinta Wirawati

Woel, 1835
“Kukuruyukkkk...”, sapa si jago di pagi hari. Kokoknya yang merdu membuat kita semangat menyambut hari baru. Tak lama, sang surya datang dengan senyuman hangatnya. Ia siap menyinari dunia yang luar biasa ini. Woel, begitulah alam memanggil bumi yang indah ini. Sementara Woel memanggil alam dengan sebutan Tura. Woel dan Tura bersahabat karib. Bagaikan tangan dan kaki.

Seketika para flora dan fauna pun terbangun dari tidur lelapnya. Sontak mereka sibuk bertahan hidup. Kupu – kupu dan serangga lainnya bertebaran di mana – mana. Burung – burung bersenandung gembira, membuat alunan musik yang tenang. Semuanya gembira dari mamalia hingga reptil. Tak lupa juga, para fauna yang indah dipandang. Bergerak mengalun mengikuti arah angin semilir.
Namun semua itu tak akan lengkap tanpa adanya manusia. Manusia adalah makhluk yang paling berkuasa di atas segala ciptaan Yang Mahakuasa. Oleh sebab itu, kiranya manusia dapat menjaga kelestarian Woel ini. Alhasil, manusia dan Tura dapat bersahabat. Teramat indah dunia ini. Sungguh keindahan yang tak sebanding dengan segala jenis mata uang.
Woel, 1880
Walaupun penuh dengan bunga nan indah, pasti ada parasit. Walaupun penuh keindahan, pasti ada keburukan. Di sisi lain, hiduplah penghuni bawah tanah yang penuh kekejian dan kekelaman. Pemimpin mereka, Lusifer yang adalah seorang malaikat maut merasa iri dengan keadaan Woel. Mereka dengan sekuat tenaga dan pikiran berusaha mencari ide untuk menghancurkan Woel. Markas mereka berada di jantung Woel. Tepatnya dalam Forta. Forta sendiri merupakan suatu hutan yang sangat luas, namun terkenal dengan sebutan “haunted forest” nya.

Forta, 1976
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, hingga abad berganti abad. Lusifer masih saja mencari ide untuk menghancurkan Woel. Untuk mempercepat waktu, Lusifer mengatakan, “Aku akan menyamar.”. Sontak Lusifer membuat kaumnya kebingungan. “Psfibjs... untuk apa?!... advbakcj...Bla..bla..bla..”, kata setiap iblis kepada yang lain. Namun mereka tetap menjalankan perintah Lusifer, karena ada suatu hukum yang berbunyi : “Wahai kaum iblis, taatilah pemimpin – pemimpinmu. Segala makhluk apapun yang tidak menaati pemimpinnya, akan diperciki air suci.” Konon, air suci dapat menghanguskan kaum iblis.

Woel, 2030
Telah banyak manusia yang terhasut. Perlakuan manusia membuat dunia hancur. Woel geram. Ia ingin memberontak manusia, tetapi ia tak bisa. Hingga akhirnya, ajal Woel telah tiba. Untuk terakhir kalinya, Woel memperingatkan manusia katanya, “Hei manusia, bisakah kalian berhenti menggangguku?”. Tetapi manusia tak menggubris.

Dengan sisa hidupnya, Woel menghitung detik akhir hidupya. “Limaa...”, dengan nafas terengah – engah. “Empat....”, lanjutnya lagi. “Tiga...hahh...”, ia berkata dengan sedikit senyum di wajahnya, tanda ia pasrah terhadap apa yang akan terjadi. “Duaaa..tes..tes..”, Woel menitikkan air matanya. Sebelum menghitung angka terakhir, ia menyampaikan suatu pesan. “Sampai jumpa semuanyaa, jangan sesali apa yang kau perbuat. Okay?”. Tanpa menunggu jawaban, Woel berniat mengakhiri hidupnya sambil berkata, “Satuuu....hahhhhhhh”, diiringi nafas terakhir hidupnya. Sungguh malang nasib Woel. Forta, hutan jantung hidup Woel telah hilang, hangus terbakar. Tubuhnya yang dulu seindah kuntum mawar, kini layu tak berdaya.
Sampailah Woel pada titik terlemahnya. Manusia menderita. Pohon dan tanaman telah layu. Hewan – hewan telah mati kelaparan. Tanah kering terbelah. Laut dan sungai surut, tak menyisakan sedikit pun air. Oksigen yang dahulunya berkelimpahan, sekarang hanya sebuah ingatan. Tetapi bukannya mencari damai, manusia malahan saling menyalahkan. Lusifer dan kaumnya bahagia. Strategi mereka berhasil. Wah, ternyata kejahilannya belum berakhir. Setelah menghancurkan bumi, Lusifer berniat menghancurkan manusia yang sekarang tampak seperti makhluk luar bumi bertubuh kurus. Hanya terdiri dari tulang dan kulit saja.

Amsterdam, 2067
Lusifer menyamar menjadi manusia. Ia sangat senang menjahili manusia, apalagi ia dapat melakukannya secara langsung. Tanpa berpikir panjang, ia mematahkan sayap hitam dan taringnya. Masih ada bekas darah dalam punggung dan mulutnya. Namun baginya semua itu tak ada apa – apanya dibanding dengan menguasai dunia. Pada mulanya, Lusifer menyamar menjadi seorang tokoh tak dikenal. Ia memakai tubuh orang lain bernama Ghosta, sementara jiwa Ghosta diusirnya. Ghosta adalah seorang lelaki berumur 19 tahun. Ghosta seorang yang pemurung, ia tinggal sebatang kara di gubuk tua warisan ayahnya.
Setelah Lusifer mengambil paksa tubuh Ghosta, ia segera mencari segala sesuatu untuk membuat portal yang direncanakannya sejak awal. Ya, portal kematian. Akhirnya Lusifer segera mencari bahan – bahan yang ia butuhkan. Ia berjalan mengelilingi jasad Woel, dimulai pukul 12 malam tepat. Lusifer bersama dengan kabut hitamnya serta anjing – anjing hutannya menyusuri jasad Woel dalam waktu 1 jam saja. Wah, cepat sekali bukan? Dalam perjalanannya, Lusifer berkali – kali tertawa sambil berkata, “Hahahaha... sungguh bodohh!! Bodoh! Bodoh! Dan bodoh!! Mengapa ada yang menciptakan makhluk – makhluk sebodoh ini?! Hahahaha...”, celetuknya mengejek manusia. Pada akhirnya, Lusifer mendapatkan segala bahan yang ia inginkan untuk membuat “Teleportation of Death”. Dan ya, semua itu adalah barang curian.
Tanpa menunggu apapun, Lusifer segera merakit segala yang telah direncanakannya. Dalam waktu beberapa menit saja, rakitannya telah selesai dibuat. Jam menunjukkan pukul 03.00, Lusifer memanggil rakyat – rakyatnya ke bumi. Dalam pestanya, Lusifer menunjukkan ciptaannya. “Lihatlah, aku menciptakan alat penghancur dunia terbesar dunia! Hahahaha....” Mereka berpesta, berfoya – foya, bertindak kekerasan, saling bunuh membunuh, serta semacamnya. Pesta tersebut akhirnya berakhir. Lusifer kembali menjalankan rencananya. Lusifer berniat membawa barang ciptaannya ke pusat dunia, London.
London, 3 Mei 2067
Sampailah Lusifer di pusat dunia. Setelah sebulan lamanya Lusifer berjalan menyusuri Woel. Ia segera meletakkan ciptaanya ke atas tanah. Lusifer memanggil kaumnya dengan sangkakala di tangannya. Itulah pertanda jika kaum bawah tanah harus memasuki sebuah tubuh. Sontak mereka memasuki sebuah tubuh seorang perempuan pemabuk. Setelah dirasuki, tubuh perempuan itu tampak mengerikan. Tangannya tampak seperti penyihir, tubuhnya kering kerontang, giginya bertajam – tajam, serta sebagainya. Dengan tubuh wanita tersebut, para iblis mengarahkan manusia menuju “Teleportation of Death” yang telah dibuat oleh Lusifer. Manusia segera menuju sumber cahaya yang dipancarkan oleh TD.
Dalam TD, manusia dibakar. Manusia menjerit kesakitan, sementara Lusifer tertawa cekikikan. Setelah seminggu lamanya, manusia hangus tak bersisa. Para iblis menguasai dunia. Dunia yang kini, bukanlah yang dulu. Dunia yang kini, bukanlah dunia yang indah seperti dulu. Dunia yang kini, bukanlah dunia yang menakjubkan seperti dulu. Dunia yang kini, adalah dunia yang hancur. Bagai bunga yang layu.
London, 2631
            “Bumi, kering kerontang. Tak ada tanaman, hewan, dan segala – galanya. Kosong, hampa, tak berdaya. Hanya diriku satu – satunya yang tinggal di dunia kejam ini. Tolonglah, bantu aku!”

TAMAT

Pesan Amanat Cerita:
Janganlah sia – siakan segala hal yang kau miliki, agar kau tak menyesal di kemudian hari.

PROFIL PENULIS
  
Nama                : Gabriela Sinta Wirawati
No                    : 11
Kelas                : 4.S1.1
No HP               : 087894817789
Medsos/email   : gabrielasinta24@gmail.com
                          Ig : @lala_ellaa
Alamat             : Jl. Ardeli 18 Malang  


1 comment:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete

Prestasi Tim Paduan Suara SMPN 3 Malang

Prestasi Spenti Teenage Choir Paduan Suara SMP Negeri 3 Malang bernama "Spenti Teenage Choir" berhasil menyabet juara pertama...