LOTUSLAND

Karya: Fayra Naysa .R.

Jauh dari kehidupan manusia, terdapat kehidupan makhluk-makhluk kecil seperti makhluk yang berwujud tumbuhan maupun hewan kecil yang dapat hidup. Ada yang bewujud daun, bunga, dan ada juga kupu-kupu hingga peri. Seluruh kehidupan tersebut dinamakan kehidupan Eco life. Kehidupan ini terbagi menjadi tiga wilayah, yakni wilayah kehidupan makhluk kecil yang memiliki nuansa riang dan cerah. Sisi ini bernama Lotusland. Lotusland terletak pada area selatan dalam bagian Eco Life. Sedangkan di area utara terdapat kehidupan makhluk kecil lainnya yang buruk rupa. Nuansa area tersebut sungguh kelam. Kehidupan disana dinamakan Hutan Kelabu. Wilayah utara dan selatan dibatasi dengan tembok besar. Dan itu semua hanyalah sebagian karena masih terdapat kehidupan bernama X territory diluar tembok Lotusand dan Hutan Kelabu, kehidupan disini merupakan kehidupan makhluk-makhluk kecil yang sama seperti di area utara maupun area selatan. Hanya saja pada X territory, merupakan kehidupan tanpa pemimpin. Mereka yang hidup di wilayah luar tembok area utara maupun selatan dianggap sebagai pemberontak.

Lotusland memiliki pemimpin yang bernama Alexa. Alexa merupakan ratu yang memimpin Lotusand. Ia berwujud peri dengan mengenakan baju berbentuk bunga lotus yang terbalik. Sedangkan, Hutan Kelabu memiliki seorang pemimpin bernama Tox. Tox merupakan peri dengan wujud kelam, pakaian serba hitam, dan selalu mengenakan topeng tengkorak. Pada wilayah X territory jelas tidak memiliki pemimpin, namun mereka memiliki para tetuah-tetuah sebagai pengadil.

Peraturan tetaplah peraturan. Penduduk area utara dan selatan tidak boleh saling berkomunikasi ataupun saling bekerjasama. Hal ini dikarenakan, Alexa dan Tox. Para pemimpin kedua area tersebut pernah berselisih sehingga mereka tidak mau bekerjasama lagi. Namun, terdapat seorang gadis kecil dari area selatan dan seorang bocah kecil dari area utara yang dapat berkomunikasi hingga bersahabat tanpa diketahui siapapun. Mereka berdua sebaya, kira-kira berusia 8 tahun. Gadis kecil yang berasal dari Lotusland merupakan gadis bernama Lula, sedangkan bocah dari Hutan Kelabu bernama Theo. Mereka berdua sangat ingin menjelajahi X territory bersama-sama. Dan tak ada seorang pun yang tahu bahwa mereka dapat saling berkomunikasi tanpa pembatas tembok besar yang membagi area utara dan area selatan.

Hingga suatu masa, terjadi penyerangan penduduk X territory terhadap penduduk area utara dan area selatan. Seluruh tembok hancur dan seluruh portal terbuka. Semuanya kebingungan dan segera mencari tempat untuk berlindung. Lula dan Theo tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, mereka pun kabur dan semakin mengarah keluar menuju X territory. Keluar dari tempat tinggal mereka memang bukan keputusan yang baik apalagi menuju X territory, mereka kemudian segera mencari tempat untuk berlindung seperti rumah atau gubuk. Mereka berjalan menyusuri hutan wilayah X territory, hingga akhirnya mereka berdua menemukan sebuah rumah kecil di tengah perjalanan mereka.

Rumah tersebut memancarkan cahaya lentera hangat hingga ke penjuru hutan. Lula dan Theo berinisiatif untuk bertanya kepada sang pemilik rumah agar mengizinkan mereka berdua menginap semalam saja dirumahnya. Ternyata pemilik rumah itu adalah seorang nenek tua yang sangat baik hati. Nenek itu bernama Ivy, ia mengizinkan Lula dan Theo untuk menginap di rumah nya hingga pertikaian antar area saat ini selesai. Ivy menyiapkan roti lapis dan teh hangat untuk mereka berdua. Ivy juga menceritakan tentang pemimpin kedua area utara dan area selatan, ia menceritakan bahwa Alexa dan Tox merupakan saudara yang saling ingin untuk menjelajahi X territory. Sama seperti Lula dan Theo, mereka juga mempelajari gaya hidup serta sejarah dan alasan terbentuknya X territory kala itu. Pada zaman itu, Eco Life tidak terlalu membeda-bedakan penduduk antar wilayah, tidak terdapat tembok besar yang membatasi kedua wilayah. Hanya saja setelah Alexa dan Theo kembali, mereka memiliki ambisi masing-masing yang sangat kuat untuk memperebutkan tahta dan ambisi untuk meimpin seluruh Eco Life. Sehingga tercipta lah kehidupan Eco Life yang saat ini.

Hari mulai larut, Lula dan Theo diantarkan Ivy menuju kamar tamu. Mereka berdua dizinkan hingga 2 minggu kemudian atau kapanpun asal diluar sana sudah damai,begitu kira-kira yang diucapkan Ivy. Mereka bersiap untuk kembali pulang, Ivy memberi mereka perbekalan dan berbagai cerita sejarah kehidupan Eco Life. Keadaan Eco Life memang sudah mereda, hanya saja Tox dan Alexa sangat keras kepala hingga melakukan pertarungan susulan untuk menentukan siapa yang akan memimpin seluruh kehidupan Eco Life.

Tiba-tiba keadaan sekitar berubah mendung, tanaman-tanaman mulai layu dan mati. Tox dan Alexa pun seketika gugur. Semua ini ternyata merupakan kekuatan dari dewi Shappire yang murka akan perilaku Alexa dan Tox. Dewi Shappire merupakan pemimpin Eco Life yang terdahulu. Siapa sangka jika Ivy merupakan jelmaan Dewi Shappire yang juga merupakan ibu dari Alexa dan Tox yang bersaudara. Dewi Shappire kembali berkuasa dan mengilangkan tembok besar serta portal yang membatasi setiap wilayah, sehingga dapat menghilangkan semua perbedaan fraksi.

Ivy kembali membangun Eco Life dengan baik dan menciptakan kehidupan yang harmonis diantara mereka. Ivy sangat kecewa terhadap kedua anaknya. Namun memang inilah jalan terbaik untuk menciptakan kehidupan yang damai di Eco Life. Ivy menunjuk Lula dan Theo sebagai pemimpin Eco Life penerusnya. Karena Ivy percaya bahwa mereka berdua sangat baik dalam hal seperti ini. Dan kehidupan di Eco Life pun berlangsung bahagia selamanya.

TAMAT

Pesan Amanat Cerita:

Jangan menjadi pemimpin egois yang hanya mementingkan tahta nya, namun harus mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.

PROFIL PENULIS

  

Nama    : Fayra Naysa Ramadhani

No        : 08

Kelas    : 4.S1.1

No HP   : 085204132308

Medsos/email : fayranaysa@gmail.com

Alamat : Jl. Cengger Ayam Dalam Kavling 3