Karya: Nabil Mahdy
Ini adalah kisah Jim dan Tanah Kelahirannya,
Seorang pemuda yang menganggap bahwa setiap orang memiliki kisah yang berbeda,
walaupun ada yang sama. Ini adalah pengakuan seorang pemuda yang lahir pada jam
enam, hari ke 6, bulan ke 6, tahun 2066. Memang, dia suka angka enam, entah
kenapa.
Namanya adalah Muhammed Jim Mustafa. Dia adalah seorang
pemuda berusia 21 tahun. Dia adalah seorang pemuda yang lahir dari ayah seorang
atlet dan ibu seorang Penjaga Hutan. Ia
seperti cerminan kedua orang tuanya, Ia memiliki tubuh yang tegap, Wajahnya
bersih, apalagi jika terkena sinar rembulan, maka anda tidak akan melepas
penglihatan anda sampai ia pergi.
Sekalipun begitu, ia tetap mewariskan sifat
ibunya. Ia memiliki sifat lembut, ramah, dan peduli seperti ibunya. Ia adalah
seorang pendiam. Tak banyak bicara. Ia hanya menjawab dengan singkat, tapi
penuh makna. Seperti Ibunya yang peduli terhadap hutan, maka Jim sekarang
peduli terhadap laut.
Ayahnya adalah seorang atlet professional yang memiliki
banyak prestasi. Sungguh, Jim itu seperti hasil cerminan dari ayahnya, Jim
mendapatkan medali emas dalam lomba renang 15 m gaya dada di Uzbekistan pada tahun 2081. Ia pernah mengikuti petualangan
menyelam di Samudera Atlantik bersama Ayahnya.
Sayang, Ia tak dapat mecontoh sifat kedua orangtuanya
dengan sepenuhnya. Ia adalah seorang yatim piatu, Ibunya meninggal saat terjadi
kebakaran di Hutan Derrerune, itu terjadi saat Jim berumur 7 tahun, Kemudian,
Ayahnya menyusul kepergian Ibu. Ayahnya wafat dalam kecelakaan Pesawat ZX Air
NM-95 di Pegunungan Alpen. Ia sekarang diasuh oleh pamannya.
Panggilan
akrabnya adalah Jim, Ia diberi julukan oleh teman-temannya “Penyelam”. Dia
kuliah di South Dakota University, sampai S2. Dia adalah mahasiswa terbaik se
Universitasnya. ia tak hanya mendapatkan prestasi di bidang olahraga saja.
Ia lahir di Kota Greenland, mengenai tentang kota itu,
sungguh tak terbayangkan jika anda hidup di sana. Kota itu terletak di antara
Benua Eropa dengan Asia. Namanya adalah Kota GreenLand, memang kota itu disebut
dengan nama itu, karena memang kota itu 85 % warna di dominasi dengan warna
Hijau. Kota ini dikelilingi oleh pegunungan bagaikan sabuk yang melingkari kota
itu, Pada setiap titik pegunungan terdapat Pos Pengamanan yang selalu siap
siaga mengawasi keadaan luar. Pada kota tersebut terdapat beberapa gedung
pencakar langit, jika kau berada dalam salah satu gedung tersebut diatas lantai
31, anda tak boleh kelewatan untuk melihat sunrise, walaupun di gedung.
Sekalipun kota itu dikelilingi pegunungan,
kota ini juga memiliki perbatasan dengan lautan. Di sebelah Utara Pegunungan
tersebut langsung dihadapkan dengan lautan. Saat pagi, Udara kota tersebut
berada dalam 5°C. cukup dingin
walaupun tak sedingin Suhu di Malam Hari, Berdasarkan Badan Perkiraan Suhu,
kota ini pernah berada dalam suhu -37°C di malam hari.
Pagi, mulai jam 05.00 sudah terdapat pedagang
sayuran yang melintasi pemukiman, Pedagang sayuran di kota ini mungkin adalah
pedagang sayuran yang terbaik, karena mereka dapat menghafalkan bahan yang
dibutuhkan tiap hari oleh Ibu Rumah Tangga, pada pukul 06.45, terlihat suasana
kota yang ramai, anak – anak yang sedang diantar orangtuanya ke sekolah,
beberapa anak semangat menuju sekolah dan terdapat beberapa anak yang enggan
bahkan menangis ketika berada di sekolah. Terlihat orang – orang yang sedang
pergi menuju tempat kerjanya menggunakan pakaian sesuai hari kerjanya. Angkutan
maupun bis sudah ada di segala penjuru kota. Lalu lintas mulai ramai. Itu terjadi
mulai hari senin – jum’at.
Kota
itu memang memiliki jumlah penduduk yang banyak, Berdasarkan Hasil Perhitungan
United Nations Department of Economic and Social Affairs, Kota Greenland
termasuk kota dengan penduduk terbanyak nomor 3 setelah Kairo dan Berlin.
Namun, tetap saja kota ini kelihatannya tak terlalu padat. Mengapa ? karena
para penduduknya tidak sepenuhnya berada disana, Para Penduduknya membuat Rumah
Bawah Tanah, sekitar 40 % penduduknya yang melakukan program tersebut.
Terkadang, ada beberapa orang yang menyebutnya sebagai “Kota Bawah Tanah”.
Kota itu walaupun padat,
jangan heran kalau kota ini sejuk. Kota ini masih terdapat beberapa bahkan
banyak hutan yang masih asri. Tak perlu jauh – jauh ke Hutan Amazon, di kota
ini terdapat sungai yang sangat jernih, seperti pantulan cermin. Di kota ini
terdapat 4 sungai panjang, 2 sungai
tenang, 2 sungai deras. Sekalipun begitu, keempat sungai ini masih jernih.
Keempat sungai ini tercatat masuk dalam 10 besar sungai terbersih di dunia.
Kota ini sudah maju dengan suasana yang asri dan sejuk.
Pada jam 06.55, tanggal
tujuh, bulan tujuh, tahun 2087, terlihat seoramg pemuda yang berlari menuju
alun-alun kota yang tepat di tengah kota. Itulah Jim, ia sepertinya sedang
dikejar atau apa, ia segera mencari tempat duduk, ia menemukan sebuah kursi
yang terletak didepan jam besar tua, jam itu terlihat sedikit kotor, mungkin
petugas kebersihan lupa membersihkannya, jika diperhatikan dari atas, jam itu
terletak persis ditengah alun-alun. Ia memperhatikan sekilas jam itu, jam itu
tak pernah berdentang sekalipun, kata para sesepuh, jam itu pernah berdentang
sekali dalam kota itu dan itu terjadi ribuan tahun yang lalu, sambil duduk di
kursi yang ia temukan tadi. Ia tak sengaja menemukan seikat melati biru tepat
di belakang kursi itu. Ia mengambilnya dan mengambil satu tangkai bunga.
Dan mulai detik ini, Kota Greenland akan
mengukir sejarah baru, semuanya akan menjadi saksi sejarah. Pada pukul tujuh,
tanggal tujuh, bulan tujuh, tahun 2087, jam besar yang terletak di tengah alun-alun
itu berdentang. Ia kaget mendengar Jam itu berdentang, dan Jam ini berdentang
tujuh kali, itu belum pernah didengar dalam sejarah kota ini. Jim saking
kagetnya hingga setangkai bunga yang ia pegang diremas hancur seketika menjadi
debu.
Aneh, tepat setelah ia
meremas setangkai bunga itu, datanglah seseorang yang datang seperti
teleportasi dari tempat lain. Jim tak mengenal pria tua itu, pria tua itu
memakai jubah hitam dan membawa sebuah tongkat, ia berdiri tepat didepan Jim.
Jim takut, ia mencoba berdiri, tapi entah kenapa, ia tidak kuat. Dan, pria itu
tiba-tiba menyodorkan sebuah tas ke Jim. Pria itu membuka keheningan dengan
berkata kepada Jim “Ambillah! Bawa ini ke NOVA, bersama tongkat ini,”, “Kau
adalah yang terpilih, Jim!”, Jim menerima tas masih dengan banyak pertanyaan,
bingung, Jim mencoba menenangkan diri sekejap, dan ia mencoba bertanya kepada
pria itu “Kau siapa?”, “Akulah Sang Penandai”, jawabnya. “Pergilah ke White
Bridge! Kau akan menemukan sebuah pesawat, naiklah pesawat itu dengan mengajak
satu temanmu.”. setelah perbincangan yang singkat itu muncullah beberapa kapal
terbang tak dikenal yang cukup besar, sepertinya berasal dari luar angkasa.
Jim menoleh keatas, dan
dalam hitungan 3 detik, Jim berlari meninggalkan alun-alun, ia mengeluarkan
handphonenya dan menelepon temannya yang dianggap bisa mengikutinya. Namanya
Peter Ivanovic, Ivan panggilannya, ia adalah temannya Jim sejak Ia pindah dari
Stockholm saat 6 tahun. Ia merupakan rekan baiknya Jim. Sepertinya Ivan tidak
mengangkat telepon dari Jim. Jika Jim mengira, Ivan sepertinya berada di Silver
Stone, 4 km dari White Bridge. Biasanya jam segini ia berada disana. Dan
Jim-pun segera berlari menuju Silver Stone. Persis seperti yang ia tebak, Ivan
sekarang berada di Silver Stone, sebuah tempat yang dijaga untuk melindungi
sebuah batu campuran dari Vanadium dan Vibranium. Ivan berada di kerumunan
mobil yang sudah tertabrak saking kagetnya dengan Jam besar itu.
Jim memanggilnya, Ivan tak
mendengarnya. Jim memanggilnya lagi, akhirnya Ivan pun menoleh ke arah Jim
dengan wajah cemas dan kebingungan, Jim segera menuju ke Ivan, “Kita harus
segera meninggalkan kota ini?” kata Jim, “Caranya?” tanya Ivan, “Kita harus
menuju White Bridge, disana terdapat sebuah pesawat yang bisa mengeluarkan kita
dari sini!”. “darimana kau tahu bahwa ada sebuah pesawat disana, dan sejak
kapan kau memiliki tas itu?” tanya Ivan. “aku akan menceritakannya setelah kita
menaiki pesawat itu! Sekarang kita harus ke White Bridge.” Tanpa pikir panjang
Ivan segera menaiki mobil yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya, Mereka
langsung pergi ke White Bridge, sambil menyetir, Ivan pun bertanya “Sekarang,
dimana pesawat itu?”. Jim menjawab “Sepertinya aku pernah melihat tangga menuju
kaki jembatan di White Bridge yang memiliki sebuah pintu, sepetinya disana.”,
Ivan melaju dengan kecepatan 90 km/jam. Ia tak pernah mengendarai mobil secepat
itu.
Hanya dalam hitungan 5
menit mereka sudah berada di White Bridge, mereka berjalan menuju tangga,
menuruni satu per satu tangga hingga Jim menemukan sebuah pintu yang terkunci.
“Sekarang bagaimana cara membuka pintu ini?” tanya Jim. Kaget bukan kepalang,
Ivan mendobrak pintu itu sebelum Jim meyelesaikan pertanyaannya. “Setidaknya,
Itu jawabannya”, mereka melihat sebuah pesawat yang bisa digunakan untuk pergi
keluar dari kota ini.”Cepat! kita harus pergi dari sini sebelum jembatan ini
runtuh!” kata Jim, Ivan yang menjadi pilot dari pesawat ini, sepertinya pesawat
ini digunakan untuk pergi ke luar angkasa, awalnya ia bingung dengan cara
menerbangkan pesawat ini,akhirnya ia sedikit memahami bagian bagian pesawat
ini, Ini adalah pesawat Voyager-Z1, pesawat tercanggih yang ada, pesawat ini
belum dipublikasikan ke dunia, tetapi beberapa orang sudah mengetahuinya,
termasuk Ivan, pesawat ini dikhususkan untuk sistem mode jarak jauh dan tempur
jarak jauh/dekat, sepertinya orang rusia menciptakan ini dan disembunyikan di
dalam sini.
Ivan pernah berlatih menaiki pesawat bermesin
tunggal di Turki, setidaknya ia masih mengingatnya untuk menerbangkan pesawat
ini. Ia mulai lepas landas dan memegang kemudi, pesawat mulai terangkat.
Perisai kota sudah dinyalakan tinggal 95 % lagi, akhirnya Ivan menambah
kecepatan pesawat dengan mengubah kecepatan normal menjadi kecepatan ultra, dan
akhirnya ia dapat keluar dari perisai kota.
Namun tak hanya sampai disitu, beberapa Tie
Fighter yang berasal dari Pesawat Ziuv mengejar pesawat mereka, Jim yang sedang
duduk di belakang Ivan, berlari menuju ruang senjata, dengan kelihaiannya, Ivan
dapat menghindar tembakan dari musuh, setelah menuju ruang senjata, ia mulai
mengatur senapan laser yang digunakan untuk menembak pesawat musuh, karena
pesawat ini adalah pesawat tercanggih di bumi, Jim mulai menembakkan senapan
mesin ke arah Tie Fighter, satu per satu pesawat jatuh. Ivan menaikkan
kecepatan ultra menjadi kecepatan Zettasonic. Akhirnya kapal Tie Fighter tak
dapat menjangkau pesawat mereka.
Jim segera kembali ke ruang kemudi. Ivan yang
dari tadi masih tegang menanyakan pertanyaan ke Jim “Sekarang, jawab
pertanyaanku”, Jim menelan ludah, menjawabnya “Pada saat Jam itu berdentang,
seseorang mendatangi aku dan menyerahkan tas ini dan menyerahkan ini ke NOVA,
kau bisa mencarinya di layar pencarian”, “Baik,”, mereka menemuan NOVA di
planet Glietse 23-Y di tatanan TRAPPIST-01. Ivan menyalakan auto-pilot. Ivan menyalakan Stabillizer
dan Hyper-Drive Space Travel. Kecepatan cahaya. Salah satu keajaiban mereka
bisa menaiki pesawat yang berkecepatan cahaya.
Mereka beristirahat, “Apa
yang akan terjadi pada bumi?”, tanya Ivan. Jim tak segera menjawab, Ia
penasaran dengan isi tas itu, ia membukanya, ternyata ia menemukan sebuah
diary, bulpen, dan surat dalam tas itu. Ia membaca isi surat itu : “ Sampaikanlah salam kepada mereka semua,
bahwa precursors akan melakukan penghancuran massal di 4 titik, yaitu di Kepler
22b , Wreck 18p, Surgeont Fivr, dan Unicron Sripe (Bumi). Surat ini ditunjukkan
untuk Yang Terpilih, sebagaimana yang dipilih oleh Sang Penandai, di bumi,
hanya ada 3 kota yang akan bertahan : Moscow, Kairo, dan Greenland. Ketiga kota
itu memiliki pusaka yang digunakan Precursors untuk menghancurkan Bumi.
Berikanlah seluruh barang yang kuberikan padamu, itu adalah milik Ostrich
Amazon, ksatria NOVA. NOVA adalah
sekumpulan orang setiap penjuru alam semesta. Mereka bertujuan untuk melindungi
segenap Alam semesta. NOVA memiliki tiga musuh, yaitu Precursors, Reevil, dan
First Order. Jika kau sampai ke NOVA, sampaikan kode ini : Red Baron 208 . tertanda tangan
(Sang Penandai).”
Ivan menanggapi surat itu,
“Aku selama ini tak pernah melihat satupun pusaka di Greenland, apakah memang
ada?”,”Mungkin”, jawab Jim, memang Jim adalah orang yang menjawab sesuatu
dengan singkat. Ini masih dalam
kecepatan cahaya, Pesawat Voyager-Z1 masih memiliki 87% tenaga yang bisa
digunakan. Sekalipun menggunakan auto-pilot, Ivan tetap siap siaga jika ada
musuh datang. Ia menemukan sebuah planet yang sepertinya memiliki 70% kemiripan
dengan bumi. Pesawat mendeteksi bahwa
planet itu memiliki 83% kehidupan, Nama planet itu Jakku, pangkalan NOVA
untuk Distrik 47. Tiba-tiba saja pesawat itu bergerak menuju Jakku, sepertinya
pesawat mereka diretas. Hingga ke dalam planet itu. Mereka dikawal 5 pesawat.
Mereka kaget dengan keadaan di planet itu. Disana ada sebuah kota besar yang
sangat megah dan maju, tetapi terlihat ditinggalkan. Penuh dengan asap dan
kabut merah. Dan di perbatasan kota itu terdapat sebuah tembok yang tingginya
mencapai 40 kaki.
Di
perbatasan itulah pangkalan NOVA. Memang besar, tetapi tak sebesar kota itu.
Pesawat mereka mendarat dan digeledah pasukan seperti berkostum seperti robot.
Mereka mengambil tas Jim. “Tunggu, aku harus menyerahkannya ke NOVA!”, teriak
Jim. “Bawa mereka ke Laksamana!”,kata pemimpin pasukan itu. Mereka akhirnya
dibawa masuk kedalam. Disana terdapat banyak orang, mulai penduduk sipil sampai
prajurit kelas Mayor. Ia dibawa ke ruangan inti. Jim dan Ivan beruntung bisa
masuk ke ruangan itu, karena hanya orang penting saja yang bisa memasuki ke
dalam. Mereka bertemu dengan Laksamana Shujitsu, Kepala Pangkalan NOVA Distrik
47. “Kau dipilih Sang Penandai?”, Tanya Laksamana, “Ya.”, jawab Jim, “Pesawatmu
akan kehabisan energi jika mau kesana”, Laksamana Shujitsu membacakan keadaan
pesawat Voyager-Z1.
“ Armada kami akan pergi menuju NOVA, planet
ini sudah tak aman lagi, Virus Suar sudah menyebar ke planet ini, para penduduk
akan terkontaminasi, apakah kau ingin bergabung dengan kami?”, tanya Laksamana.
“Tentu Saja!” sambung Ivan. “Baiklah! Kalian nanti malam akan memasuki pesawat
utama. Bersiaplah!”. Laksamana pun pergi. Mereka saling memandang.
Malam telah tiba, semua persiapan telah siap.
Perjalanan pun dimulai. Ada 6 pesawat besar yang terbang meninggalkan planet
itu.
Armada Laksamana Shujitsu telah sampai ke
NOVA, sedikit cepat dari perkiraan. Laksamana menemui Ketua NOVA, Eric Scuti.
Berbicara empat mata. Jim menunggu Laksamana Shujitsu untuk menunggu perintah
dan memberikan tas beserta isinya ke NOVA. Setelah menunggu lama, Laksamana
datang, Jim bertanya “Sekarang apa yang harus kami lakukan?”, Laksamana
menjelaskan “Kalian akan ditugaskan untuk mencari 5 Legenda yang pergi secara
misterius. Anggota dewan akan mengadakan rapat besar dengan ketua pangkalan tiap
distrik, kalian akan menyelam ke bawah laut dan mencari mereka. Karena sinyal
terakhir yang terekam adalah di bawah laut. Bukankah kau adalah penyelam?”
Jim mengernyit, menelan ludah. Ia tak pernah
membayangkan kalau ia adalah seorang penyelam, Ivan pun akan mengikuti Jim,
apapun resikonya. Jim merenungkan kejadian yang tak terasa panjang ini, dimulai
dengan Berdentangnya Jam Besar itu, Pergi ke Pangkalan dan sekarang ia berada
di NOVA, Ia masih ingat betul setiap kata yang diucapkan oleh Laksamana Shujitsu,
“Bukankah kau adalah penyelam?”.
Ia tiba-tiba teringat dengan kata-kata yang
diucapkan ayahnya. “Aku pernah membaca sebuah cerita yang lumayan, Saat
detik-detik terakhir sebelum monster Kaiju membelah Gunung, Salah satu ketua
pasukan itu berkata sebelum masuk ke mulut kaiju, “ Saya memang senang tinggal
di daratan, tetapi saya lebih senang tinggal di lautan karena saya bisa
menyelam, petualangan terindah yang kukenal”, tiba-tiba saja pedangnya menyala
dan ia masuk ke mulut Kaiju itu, dan Bum! Terjadi ledakan hingga kaiju itu
meledak tak bersisa.”.
Esok harinya, Mereka sudah bersiap-siap untuk
mencari 5 Legenda itu dengan peralatan yang disediakan oleh NOVA. Lautnya
berwana Oranye, memang aneh, rasanya seperti jeruk asin. Dimulailah petualangan
panjang itu. Awalnya mereka masih berada di zona tengah. Mereka masih menemukan
biota laut seperti yang ada di bumi, Jim belum menemukan tanda-tanda munculnya
5 legenda mereka mulai masuk ke zona utara, zona barat, dan zona selatan.
Mereka tetap saja belum menemukan satupun tanda-tanda dari 5 Legenda tersebut.
Masih ada satu zona yang belum mereka jelajahi, yaitu Zona Timur / Bio Hazard.
Ivan awalnya menyarankan untuk tidak menjelajahinya. Tetapi Jim nekat
menerobos, karena ia harus menyelesaikan tugasnya. Di zona ini airnya berwarna
merah bukan darah, mereka menemukan makhluk laut yang belum mereka temukan di
laut manapun. Mereka bertemu dengan hiu goblin, Piranha Bercermin, Belut kepala
naga, dll. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah pintu berbetuk lingkaran yang
berada di dasar laut. Ivan membuka pintu itu dan mereka masuk ke pintu itu.
Namun sayang, mereka kaget karena mereka
berada di udara, bukan di laut lagi. Mereka terbang dari ketinggian 300 kaki.
Kabar baiknya, alat penyelaman itu dilengkapi dengan parasut, hingga mereka
terdampar di sebuah pulau. Mereka menuju ke atas. Dan mereka bertemu dengan 4
orang dengan berpakaian seperti prajurit elite, Salah seorang dari mereka
bertanya “Kalian siapa?”. Ivan menjawab “Kami diutus sang Penandai, Apakah
kalian adalah 5 legenda?”, “Jadi kalian diutus ama Sang Penandai itu
ya”,”Memang, kami adalah 5 legenda”. Mereka kaget, Jim bertanya “ Tetapi,
kenapa kalian hanya berjumlah empat?”. Salah satu orang yang sedang melihat
mereka berdua berkata “Gugur, Ia adalah pemimpin kami, ia meninggal dengan
terhormat, Ia mati meledak bersam Kaiju.”, Jim terengah, bukankah itu persis
seperti yang diceritakan ayahnya.”Siapa namanya?” tanya Jim. “Ia adalah Ostrich
Amazon, saya adalah Desert Falcon, ini Saber Athena, ini Oberon Werg, dan ini
Luscar Crawler.”. “Ini adalah prosesornya, kami berjanji, siapapun yang pertama
kali datang kesini, maka ia akan mendapatkan ini.”, sambil menyerahkan
prosesornya ke Jim. “Jadi, bagaimana kita bisa keluar dari sini?”, tanya Ivan.
“Quin-Jet” jawab Saber Athena. “ Kau akan
menerbangkan Quin-Jet”, mereka bersiap-siap keluar dari pulau itu dan
mengalahkan Precursors.
Mereka meluncur lebih dari kecepatan cahaya,
akhirnya mereka sampai ke NOVA. NOVA telah bersiap untuk membuat “Pengusiran”
untuk Precursors. Mereka telah bergabung dengan NOVA setelah lama pergi, prajurit NOVA termasuk
Laksamananya dikejutkan oleh kedatangan mereka. Mereka pun berangkat.
“Ini namanya Unicron (Bumi), Ini adalah salah
satu 5 planet terkumuh di tata surya. Karena itulah mereka ingin merebutnya.
Menurut mata-mata, mereka bersama First Order, Tetapi, mereka belum sepenuhnya
tahu jelas tentang planet ini, planet ini tersimpan pedang biru, pusaka Night
Winter, ayah dari Ostrich Amazon. Ini bisa digunakan untuk menusuki tubuh Ziuv, pemimpin Precursors. Itu
misi kita.” Jelas Desert Falcon.
Peperangan pun dimulai, Precursors
dikagetkan dengan kedatangan NOVA, pertempuran jarak dekat pun dimulai.
Jim segera mencari pedang itu
menggunakan prosesornya, Ia diberi julukan yaitu Ocean Splitter. Ia
menemukannya di selatan Gunung Fuji. Akhirnya ia gunakan untuk menusuk Ziuv.
Namun sebelum itu Precursors sudah meluncurkan laser tryper, yang digunakan
untuk membakar planet. Bumi menjadi “Planet Terbakar”. Jim menusukkan pedang
itu secepat cahaya yang diikuti dengan berkata “Aku memang senang tinggal di
daratan, tetapi saya lebih senang berada di lautan, karena saya bisa menyelam,
petualangan terindah yang kukenal” ke dada Ziuv yang berada di tengah
pasukannya. Seketika itu pula Ziuv meledak, dan dalam nanosecond itu juga Jim
terbawa pesawat Voyager Z-1 yang dikemudikan oleh Ivan.
Pertarungan Seri. Memang, lebih unggul
Precursors daripada NOVA, karena mereka bersekutu dengan First Order. NOVA
berganti nama menjadi Resistance. Precursors pergi. Sedangkan Resistance (NOVA)
kembali membangun tatanannya. Jim dan Ivan memikirkan 2 hal, Mencari planet
baru atau membangun kembali.
TAMAT
Pesan Amanat
Cerita:
Kita harus menjaga dan merawat bumi, agar tidak
seperti yang di cerita tersebut. GO GREEN !!!
PROFIL PENULIS
Nama : Nabil Mahdy
No : 18
Kelas : 4.S1.1
No
HP : 082117237761
Medsos/email
: mahdyna2366@gmail.com
Alamat : Puri Kartika Asri CC-19
No comments:
Post a Comment