Oleh: Muh. Rafi D. N
Pada zaman dahulu, hiduplah seekor hiu yang serakah dan ganas. Ia selalu ikan-ikan yang ada di sekitarnya. Pada saat itu ia masih belum memiliki sirip di punggungnya.
Pada suatu hari, ia bertemu dengan seekor ikan Tuna. Tanpa ragu-ragu, si hiu langsung mengejar ikan tersebut. Ikan tuna kemudian berenang secepat mungkin menghindari si hiu. Ternyata ikan tuna tersebut terjebak dan tidak bisa kabur lagi. "Tolong hiu, jangan makan aku." Ujarnya memohon. "Kenapa aku harus melepaskan mangsaku?" Ujar Hiu. "Lihatlah diatas sana, ada seorang manusia sedang berlayar, bagaimana kalau kau makan dia saja? Dagingnya juga lebih banyak dan lebih lezat daripada dagingku" Bujuk ikan Tuna. Si Hiu tertarik dengan bujukan si ikan Tuna, si Hiu pun selama ini juga belum pernah memakan daging manusia. "Hmmmm... Nampaknya perutku akan langsung penuh jika aku memakan manusia tersebut. Karena aku sedang baik hati, aku lepaskan kamu." Ujar Hiu. "Cepat pergilah sebelum aku berubah pikiran!" Bentak Hiu. Ikan Tuna pun langsung berenang secepatnya meninggalkan Hiu.
Dengan rasa penasaran, si Hiu mengendap-endap mendekati manusia tadi. "Kalau aku bisa memakan manusia ini, Perutku pasti langsung kenyang." Ujar Hiu penuh nafsu. Dengan sigap, ia langsung memakan manusia tersebut sekaligus dengan perahu yang ditungganginya. "Lezatnya daging manusia ini, mengenyangkan lagi." Ujar Hiu dengan gembira. "Kalau begitu, lebih baik besok aku memburu manusia lagi." Ujar Hiu.
Keesokan harinya, si Hiu sudah bersiap-siap memburu manusia. Saat sedang mencari-cari manusia, ia tiba-tiba merasakan nyeri pada punggungnya. Tanpa disadari, ada gundukan pada punggungnya. Ternyata hal itu disebabkan karena kapal yang dimakannya. Bentuk gundukan tersebut nampak sepeti ujung perahu yang dimakannya dan seperti sirip yang dimilikinya. Namun, ia masih belum mengetahui adanya gundukan tersebut. Dengan tenangnya, ia masih mencari-cari manusia.
Tiba-tiba ia melihat sebuah perahu yang ditunggangi seorang manusia. Ia mulai mengendap-endap di dekat permukaan. Manusia tersebut ternyata menyadari kehadiran si Hiu dengan melihat gundukan yang dimiliki Hiu. Si Manusia tersebut ternyata sedang bersama temannya, selain itu ternyata ia juga membawa senjata untuk berjaga-jaga. "Lihatlah, ada seekor hiu disana." Ujar manusia tersebut. "Sepertinya kamu benar, bagaimana kalau kita serang dia dengan senjata yang sudah kita bawa tadi?" Ujar temannya. "Ide bagus." Balas si manusia.
Tanpa berpikir panjang, si Hiu langsung menyerang perahu tadi. Dengan sigap, manusia tadi langsung menyerang si Hiu dengan senjatanya. Karena tak tahan dengan rasa sakit yang dialaminya, si Hiu langsung berenang secepat mungkin meninggalkan manusia tersebut.
Si Hiu mulai menyesal karena sudah menyerang manusia tadi. Si Hiu mulai menyadari kalau yang berlebihan itu tidak baik. Ia pun berjanji tidak akan menggangu manusia lagi jika manusia tak menggangunya.
Oleh karena itu, jadi orang jangan serakah, karena yang berlebihan belum tentu baik untuk kita.
_____________________________
______________________
Nama : Muh. Rafi Dhana N.
Absen : 17
Kelas : 6.S2.2
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)