Anjing, Kucing, dan Tikus

   ANJING, KUCING, DAN TIKUS

Oleh : Nasya Azakia Samah

   Di suatu rumah hiduplah anjing, kucing, dan tikus. Anjing dan kucing merupakan sahabat yang baik hati, namun sayangnya anjing suka membalas dendam dan kucing pun suka balas dendam namun dia lebih penakut. Si tikus sangat iri pada kucing karena tuan rumahnya sangat menyayangi kucing sedangkan tikus tidak disukainya.

   Pada suatu pagi, "aku harus memberanikan diri untuk masuk ke kandang anjing supaya kucing menderita." Ujar tikus, sebenarnya tidak ada yang berani masuk ke kandang anjing kecuali kucing sahabatnya. Saat anjing kembali "dimana tulang kesayangan ku, siapa yang berani mengambilnya!" Ujar anjing marah. Sebenarnya tikus lah yang mengambilnya, ia merasa senang dan terus mengadu domba anjing dan kucing, hingga anjing membenci kucing, "hey anjing, aku lihat tadi kucing masuk ke kandang mu, tapi aku tidak melihat apa yang dia ambil." Anjing semakin marah dengan hasutan tikus. Tiba-tiba, "hey kucing, berani-beraninya kau ambil tulang ku." Seru anjing, "aku tidak mengambil tulang mu anjing, mana mungkin aku mencuri barang kesayanganmu." Jawab kucing. Anjing sekarang tidak ingin menemui kucing lagi, begitupun kucing jika bertemu anjing akan bertengkar dan kucing selalu takut menemui anjing.

   Karena kucing bingung, kucing mulai mencari tahu siapa sebenarnya yang mencuri tulang sahabatnya, ternyata tikuslah yang menyembunyikan agar kucing dan anjing bertengkar, "awas saja kau tikus aku tidak akan mengampuni mu dan seluruh keturunanmu!" Seru kucing marah. "Maaf kucing aku bersalah, aku sadar bahwa yang aku lakukan tidak benar." Jawab tikus, kucing tetap tidak ingin memaafkan tikus dan selalu memangsa tikus.

Sejak saat itu kucing takut kepada anjing dan selalu bertengkar saat bertemu, begitupun kucing yang selalu memangsa tikus.

   Sebaiknya kita tidak boleh suka dendam pada orang lain, kita juga tidak boleh iri dengan kelebihan orang lain, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Kita harus saling memaafkan agar kehidupan akan menjadi lebih tenang dan tentram.

Identitas Penulis :

Nama : Nasya Azakia Samah

Kelas : 6.S2.2

No. Absen : 23
Alamat : Jl. Terusan Borobudur Gang          1D/75A
IG : naacamah._