MAGICAL MIND

 Karya: Alya Zahraa F.

            Ada sebuah kerajaan yang bernama  hiduplah seorang raja dan permaisuri dengan bahagia. Mereka mempunyai 2 orang putri kembar yang sangat cantik bernama Clara dan Cleo. Kelahiran putri kembar yang sangat dinantikan disambut dengan sangat bahagia oleh seluruh masyrakat kerajaan. Masyarakat kerajaan memberikan bermacam macam hadiah, tidak terkecuali para peri yang juga memberikan hadiah bagi ratu permaisuri atas kelahiran putri kembar mereka. Para peri memberikan hadiah Batu kristal yang sangat berharga dan mempunyai kekuatan dapat mengendalikan matahari. Sang peri juga memberikan kekuatan kepada puteri kembar mereka berupa kekuatan pikiran. Masing masing mempunyai kekuatan yang berbeda. Putri Clara mampu membaca pikiran sedangkan putri Cleo dapat memindahkan barang hanya dengan kekuatan piklirannya, dan mereka bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lain hanya dengan kekuatan pikiran.

Batu Kristal tersebut sangatlah menarik dan indah sehingga membuat banyak orang sangat kagum dan bahkan ingin memilikinya, tidak terkecuali penyihir jahat yang sangat ingin memilikinya. Segala cara dan upaya dilakukan oleh penyihir jahat demi mendapatkan kristal itu, dan pada satu kesempatan disaat semua sedang terlelap tidur, si penyihir berhasil menculik putri Clara dan dibawanya kerumah penyihir jahat itu untuk dijadikan tawanan.

Keesokan hari disaaat semua mulai bangun dan beraktivitas mereka baru menyadari bahwa putri Clara menghilang tanpa ada yang mengetahui. Maka sangatlah sedih seluruh kerajaan terutama Ratu dan putri Cleo. Mereka menangis dan berusaha mencari diseluruh kerajaan. Sang Raja memerintahkan seluruh prajurit segera mencari keseluruh pelosok negeri sampai ke bagian area terlarang dan mengeluarkan sayembara sebagai upaya menemukan sang putri.

Ditengah lelah menangis Putri Cleo mendengar suara yang memangilnya dan suara itu sangatlah mirip dengan suara putri Clara. Putri Clara mengatakan bahwa ia ditawan oleh penyihir jahat jauh didalam hutan terlarang. Ini adalah awal putri Clara dan putri Cleo mengetahui kekuatan mereka. Putri Clara pun bisa membaca pikiran jahat dari penyihir jahat tersebut yang berencana menyerang kerajaan dan mengambil batu kristal yang mereka miliki. Putri Clara juga memberi tahu saudara kembarnya itu akan pikiran jahat sang penyihir yang akan menyerang kerajaan. Hingga pada akhirnya putri cleo menceritakan pada ayahnya dan segera ayahnya mempersiapkan prajurit dan senjatanya untuk mempertahankan kerajaan. Tak lupa, raja beserta prajuritnya juga mempersiapkan tak-tik perang dan membagi tugas. Ada pasukan yang bertugas berhadapan dengan penyihir, ada pasukan yang bertugas menjaga dan mengamankan kristal, serta pasukan yang bertugas menjemput putri Clara. Para prajurit selalu dalam keadaan siap siaga.

Hingga beberapa hari kemudian, putri Clara memberitahu Putri Cleo bahwa penyihir itu berencana berangkat untuk menyerang kerajaan. Para prajurit pun sudah bersiap, sang penyihir juga bersiap. Penyihir itu membawa pasukan kegelapan berupa troll dan makhluk aneh lainnya.  Dan pada saat penyihir sudah di perbatasan antara kerajaan dan area terlarang, penyihir itu sangat terkejut ketika melihat dirinya terlah disambut oleh prajurit gagah dengan posisi siaga bersama persenjataan lengkap.suasana eketika mencekam. Tapi sang penyihir tetap nekat dan maju untuk mendapatkan kristal itu. Awlnya sang prajurit memberi peringatan agar penihir itu menyerah, tapi tak dihiraukan. Diperingatkan lagi, tetap saja. Penyihir itu bersihkukuh ingin menyerang kerajaan demi kristal itu. Dan akhirnya perang pun terjadi. Prajurit segera menyerang penyihir itu. Sang pemimpin prajurit berhadapan langsung dengan penyihir jahat. Anak buahnya juga menyerang troll dan makhluk aneh pasukan sang penyihir. Perang berlangsung sangat sengit. Pada saat perang berlangsung, prajurit yang bertugas menjemput putri Clara segera berksi. Diam-diam mereka menyekinap dan membebaskan putri Clara. Segera mereka membawa putri Clara ke tempat yang aman bersama anggota kerajaan lainnya. Bersama sang Raja, permaisuri, dan tentu saja Putri Cleo. Keluarga itu sangat senang bisa bersatu kembali.

Kini perang berlangsung lebih sengit, sang penyihir mengeluarkan sihir-sihirnya untuk melawan prajurit kerajaan. Putri Cleo pun sangat geram melihat itu dari kejauhan. Tanpa ia sadari beberapa batu besar melayang ke arah penyihir dan pasukannya. Tentu sang penyihir dibuat terkejut, apalagi putri Cleo yang baru sadar itu adalah perbuatannya. Ia pun meneruskan dengan menggunakan batu yang lebih besar hingga lama-kelamaan banyak pasukan penyihir yang berjatuhan. Kini pasukan penyihir kalah jumlah dengan pasukan kerajaan. Saat sang penyihir itu akan mengeluarkan sihir yang paling kuat, kristal itu mulai bercahaya. Ia mengendalikan kekuatan matahari untuk menyerang dan menghabisi sang penyihir beserta pasukannya. Hingga penyihir itu terjatuh dan ia mengakui bahwa dirinya kalah dalam perang itu. Dengan sigap para prajurit menahan penyihir dan pasukannya yang tersisa di penjara rahasia milik kerajaan. Penjara yang sangaat rapat, hingga mustahil jika penyihir itu bisa kabur dan melarikan diri.  

Mengetahui bahwa penyihir sudah kalah dan kristal tetap aman, serta putri Clara yang sudah kembali. Tentu menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh anggota dan masyarakan kerajaan itu. Mereka pun bersama-sama merayakan kemenaangan itu dengan berpesta ria di pusat kerajaan. Pesta dengan banyak makanan dan tarian. Pesta yang penuh dengan senyum dan tawa bahagia karena telah terlepas dari ancaman penyihir kejam itu. Semua itu juga terlihat dari wajah putri kembar itu. Mereka sangat menikmati pesta di hari itu bersama deengan semua masyarakat kerajaan. Dan hingga kini, mereka pun hidup dengan aman dan tentram tanpa gangguan dari penyihir itu.

  

TAMAT

PesanAmanatCerita:

Janganlah memelihara sifat iri dan dengki, karena segala keburukan akan selalu kalah oleh kebaikan 

PROFIL PENULIS

Nama    : Alya Zahraa F.

No        :02

Kelas    : 4.S1.1

No HP   : 083835787979

Medsos/email:@alyazahraafarah/alyazahra571@gmail.com

Alamat : Jl. Muharto II no 35