Karya
: D. R. Pusparani
Di sebuah kota, ada seorang anak yang bisa
memprediksi kematian seseorang, atau hal yang pasti akan terjadi selanjutnya. Anak
itu bernama Ray. Ia bersikap aneh dengan teman-temannya. Di sosial media, ia
memosting hal-hal aneh, misalnya nama anak yang menjadi sasaran dan tanggal hal
itu akan terjadi. Meski begitu, ia mempunyai sahabat yang sangat dekat
dengannya sejak kecil, yaitu Nani. Mereka sangat akrab, dan saling memercayai
satu sama lain.
Beberapa tahun sebelumnya, ia mengalami
penglihatan, bahwa ayah Nani akan meninggal dunia dalam jangka waktu 30 hari.
Saat Ray memberitahukan hal tersebut, Nani langsung tak percaya dan spontan
memarahi Ray. Padahal, mereka telah membangun persahabatan sejak beberapa tahun
silam. Ray merasa kecewa. Selama ini, ia mengalami penglihatan yang memang benar–benar
terjadi. Tetapi Ray juga tidak ingin Nani kecewa.
Dalam minggu ke 2 menjelang kematian itu,
Ray melakukan meditasi dalam kurun waktu 1 minggu lamanya. Di akhir
meditasinya, Ray langsung tertidur, dan mendapati ayahnya yang akan terpanggil.
Dalam waktu 1 minggu ini, ayahnyalah yang memang sering sakit-sakitan.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ray
sengaja bangun pukul 00.00 waktu setempat untuk melanjutkan meditasinya hingga
pukul 06.00. Saat pukul 07.00 ia menyiapkan 2 lembar kertas dan 2 bolpoint
khusus untuk menulis keinginan terakhir ayahnya. Setelah menulisnya, ayah Ray
kebingungan. Tapi karena beliau sayang pada anaknya, akhirnya beliau memercayai
Ray.
Tepat pukul 10.00 ayah Ray telah tiada.
Sembari ia menyimpan kertas permohonan itu sebaik mungkin tanpa sempat Ray
membacanya. Ia segera mengabari Nani. Nani datang, dan langsung menangis. Tak
terasa, ayah Ray sudah tiada. Padahal Nani cukup dekat dengan beliau.
Teringat akan keinginan sang ayah, Ray pun
membaca selembaran kertas bertuliskan keinginan terakhir ayahnya itu. Ternyata,
beliau hanya ingin agar keluarganya bahagia. Hanya itu, tidak lebih. Ayahnya
dikenal sebagai sosok yang tegas, namun penyayang.
Hari penguburan jasad pun tiba. Dengan
berat hati, Ray melepaskan kepergian sang ayah tercinta. Air mata membasahi
pipinya. Nani juga menemaninya. Setelah pemakaman selesai, mereka langsung
beristirahat. Keesokan harinya, mereka saling memaafkan satu sama lain. Tak
memandang apapun, mereka kembali seperti semula.
Beberapa tahun lalu pun silam. Banyak
sekali suka duka yang dilalui dan dihadapi bersama. Sekarang, Ray dan Nani
memiliki banyak teman, tetapi hanya mereka berdua yang bersahabat dan saling
memercayai satu sama lain. Sekarang mereka sudah kuliah.
Hari demi hari, mereka sangat dekat.
Hingga mereka lulus S2 dan bekerja di tempat yang sama pula. Kejadian tak
terduga terjadi. Ray melamar Nani, dan disetujui oleh keluarga masing-masing.
Sungguh akhir yang mengejutkan.
Mereka membangun bahtera rumah tangga, dan
dikaruniakan 2 orang anak, bernama Rine dan Nine. Nama yang melambangkan, bahwa
Ray dan Nani bersahabat sejak umur sembilan tahun hingga membangun sebuah
keluarga.
Pesan moral :
Janganlah mudah percaya dengan apa yang kita lihat,
karena semua itu bersumber dari Allah. Percayalah hanya kepada Allah saja.
PROFIL
PENULIS
Nama
: Diandra Ratri Pusparani
No :
6
Kelas : 4.S1.1
No. HP :
089650460460
Medsos/email : Ig : @drpusparani.one
Email :
ratripusparani@gmail.com
Alamat : Jl. Thamrin 11A Malang
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^