Dahulu kala pada daerah gurun pasir, terdapat suatu onta yang hidup berdampingan dengan sekumpulan kuda.
Onta tersebut bernama jamal, sedangkan dalam sekumpulan kuda tersebut ada seekor kuda yang akrab dengan jamal yang biasa disebut faros. Kedua hewan tersebut mulai berteman sejak ada kenduri di gurun tempat tinggal mereka. Jamal terlahir dari keluarga yang kurang terpandang, sedang Faros lahir dari keluarga bersahaja dan bermartabat.
Suatu hari mereka bermain di dekat genangan air yang cukup luas, tiba tiba nampak terlihat ada seekor kambing yang sepertinya lemah tak berdaya jatuh cukup jauh. Tanpa pikir panjang, faros berlari ke arah kambing tersebut untuk membawa kambing itu ke genangan air untuk diberi air minum. Tanpa waktu yang cukup lama, faros dapat membawa kambing itu ke genangan air tempatnya bermain. Jamal yang melihat faros berlari membawa si kambing terheran heran dengan kecepatan lari Faror, padahal jika ia yang melakukannya sendiri bisa sampai berjam jam.
Keesokan harinya di kebun kurma, Jamal melihat Faros yang sedang latihan berlari bersama ayahnya yang bernama pak Faris. Jamal berdecak kagum setelah melihat kecepatan faros yang sangat cepat. Tanpa di sengaja pak Faris melihat keberadaan Jamal yang sedang mengamati mereka. Lalu pak Faris memanggil Jamal untuk menghampirinya, jamal terlihat sangat gugup karena takut dikira pencuri. " ada keperluan apa kamu disini? Mau maling ya? " tanya ayah jamal dengan tegas. " mungkin cuman lihat lihat saja ayah, dia pun juga temanku ". Sahut Faros yang mulai berhenti berlatih sambil tertawa melihat wajah Jamal yang penuh keringat gugup. " tidak ada apa apa pak, kebetulan saya lewat sini ". "Oh kalau gitu tidak apa apa " tanggap Pak Faris dengan suara beratnya. Menjelang sore, Faros mengajak Jamal keliling kampung sambil menunggu senja.
Disaat mengitari kampung, Jamal bertanya kepada faros, " Faros, gimana sih caranya kalau mau bisa lari kencang seperti kamu?" , ya latian terus tho..., kalau mau hebat kita harus usaha juga, betul gak ". " Emang kenapa, kamu kok keliatannya pengen banget ?" Faros balik bertanya. " aku mau bisa lari untuk nolong orang kayak kamu ros..." jawab Jamal, lalu Faros menanggapi perkataan Jamal, " ingat mal, tak ada usaha maka tak ada upaya, jadi kamu harus giat latian ya...". Lalu dalam hati, Jamal berjanji akan giat latihan di dekat telaga rumahnya.
Akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing karena sudah mau senja.
Pagi hari, Jamal memulai latihan pertamanya, berulang kali ia terjatuh karena belum terbiasa lari, namun ia tetap bangkit dan bangkit. Tiap hari ia melakukan latihannya, ia mencoba memutari telaga, menaiki bukit hingga kelelahan. Lalu Jamal berjalan kembali ke telaga berniat untuk istirahat sambil minum air telaga, namun tanah pingir pingir telaga tiba tiba licin karena hujan sehingga membuat Jamal terperosok ke dalam telaga hingga hampir tenggelam. Di dalam air, Jamal sulit bernafas dan juga banyak kemasukan air. Di waktu itu juga, pak Faris lewat telaga dan melihat faros yang tenggelam, sontak ayah Faros menarik Jamal keluar permukaan.
Di saat naik ke permukaan, pak Faris melihat punggung Jamal yang tiba tiba muncul gundukan, awalnya Jamal kaget setelah diberitahu oleh pak Faris, namun setelah 10 menit berlalu, jamal menyadari kalau gundukan itu muncul mungkin karena ia banyak kemasukan air. Setelah itu, Jamal menceritakan hal itu pada Ayah Faros sambil berterima kasih karena telah menyelamatkannya. Sore akan tiba, Jamal pulang ke rumahnya sambil merenungi kejadian tadi. Faros yang mendengarkan kejadian itu dari ayahnya langsung terkejut.
Lalu keesokan harinya, jamal merasakan ia tidak mudah kehausan saat latihan, akhirnya ia mulai terbiasa dengan punggungnya. Setelah mulai terbiasa, Jamal mulai gemar melakukan perjalanan jauh tanpa kelelahan.
Dikarenakan gundukan itu muncul di telaga yang bernama telaga funoq, maka gundukan milik Jamal biasa disebut punuk oleh Faros. Sambil majunya zaman, banyak mahluk di bumi mengikuti Faros dalam menyebut gundukan Jamal dengan kata "Punuk" hingga sekarang.
Bagus ceritanya, menarik...
ReplyDeleteStruktur Asal Mula Punuk Onta
ReplyDeletePARAGRAF 1: Onta bernma Jamal yang hidup dengan sekumpulan kuda
PARAGRAF 2: Faros membantu kambing yang tak berdaya ke genangan air
PARAGRAF 3: Faros berlatih lari bersama ayahnya
PARAGRAF 4: Jamal ingin bisa berlari seperti Faros
PARAGRAF 5: Jamal terperosok ke dalam telaga saat berlatih lari
PARAGRAF 6: Gundukan yang muncul tiba-tiba di punggung Jamal
PARAGRAF 7: Gundukan itu disebut punuk karena gundukan itu muncul
di Telaga Funoq
Ceritanya sangat menarik
ReplyDelete